28 November 2021

CONTOH LAPORAN PEMBANGUNAN DEMPLOT AGROFORESTRY

                                                                   


                                                                     Term of Reference

Pembangunan Demplot Agroforestry Desa Kayu Ara Permai dan Bunsur, Kecamatan Sei Apit, Kabupaten Siak

Latar Belakang : Pembangunan Demplot Agroforestry mempunyai fungsi ekonomi penting bagi masyarakat tempatan. Peran utama demplot bukanlah produksi bahan pangan, melainkan sebagai sumber penghasil pemasukan uang dan modal. Misalnya: kebun cabai, kebun pinang dan kebun kopi menjadi  andalan pemasukan modal. Bahkan, intercropping seringkali menjadi satu satunya sumber uang tunai bagi keluarga petani. Demplot pertanian diharapkan  mampu menyumbang 50 % hingga 80 % pemasukan dari pertanian di pedesaan melalui produksi langsungnya maupun tidak langsung yang berhubungan dengan pengumpulan, pemrosesan dan pemasaran hasilnya.

 

Pengembangan demplot agroforestry di Wilayah intervensi Konsorsium Elang diantaranya adalah desa Kayu Ara Permai dan Bunsur. Desa Bunsur dan Kayu Ara Permai merupakan dua desa yang terletak di kecamatan Sei Apit, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Terlepas dari  keterbatasan-keterbatasan yang ada dalam sistem produksi pertanian,  seperti kendala lahan, sumberdaya manusia, dan sarana produksi  pertanian. Sebagaimana diketahui sebagian besar lahan di daerah ini  merupakan lahan gambut, yang memang tidak sesuai untuk usaha  pertanian. Selain itu, petani di daerah ini masih banyak menggunakan  teknologi yang turun temurun dilakukan, walaupun sudah menggunakan pupuk buatan.

 

Salah satu kegiatan yang akan dilaksanakan untuk meningkatkan peranan  dan kontribusi sektor pertanian disamping sektor kehutanan sebagai  salah satu sektor unggulan dalam pembangunan ekonomi wilayah dan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam hal ini pelaksana kegiatan di lapangan melibatkan anggota MPA, kelompok tani dan juga kelompok perempuan. Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu “Pembangunan semplot agroforestry di desa Kayu Ara Permai dan desa Bunsur”.

Tujuan

a)      Meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait peningkatan ekonomi melalui kegiatan perkebunan agroforestry.

b)      Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang peluang usaha yang bisa dikembangkan didaerah lahan gambut.

Keluaran / Hasil Yang diharapkan

a)    Masyarakat mampu membaca peluang dalam mengembangkan metode perkebunan agroforestry.

b)    Terlaksananya pembangunan dua demplot agroforestry di desa Kayu Ara Permai dan desa Bunsur.

Rencana Kegiatan

Melakukan pendampingan terhadap kelompok tani yang telah ada di masing-masing desa, untuk membentuk sebuah area demplot agroforestry, yang nantinya pengembangannya dilanjutkan oleh masyarakat tani tersebut.

Waktu dan Tempat :

Kegiatan ini di laksanakan pada 9 Oktober 2018 di desa Kayu Ara Permai, dan pada tanggal 19 Oktober di desa Bunsur, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Provinsi Riau

Pelaksana

Kegiatan pembuatan demplot agroforestry di desa Kayu Ara Permai dan desa Bunsur ini melibatkan anggota MPA dan juga kelompok tani.

Pendahuluan

Pembangunan Demplot Agroforestry di Desa Kayu Ara Permai dan Bunsur

Agroforestry yang dalam bahasa indonesia sering disebut wana tani merupakan penggabungan antara tanaman pertanian dan tanaman kehutanan dalam satu area penanaman. Artinya ada dua jenis tanaman, yaitu tanaman semusim dengan tanaman jangka lama yang dibiarkan hidup berdampingan dalam satu area penanaman. Meskipun selama ini sistem agroforestry masih lebih banyak dilakukan di tanah mineral, namun dalam beberapa waktu belakangan, area gambut juga mulai dilirik untuk pengaplikasian jenis penanaman ini.

Konsorsium Elang sendiri saat ini tengah melaksanakan pembangunan lahan Agroforestry di dua desa, yaitu desa Kayu Ara Permai dan desa Bunsur. Adapaun yang menjadi pengelola untuk agroforestry ini adalah Kelompok Wanita Tani (KWT) untuk desa Kayu Ara Permai, dan MPA bekerja sama dengan pihak sekolah SD untuk desa Bunsur. Saat ini, pelaksanaan pembangunan agroforestry sedang dalam tahap pengerjaan lahan.

Pemilihan Tanaman

Agar pelaksanaan pembangunan lahan Agroforestry dapat berjalan dengan baik, maka perlu melakukan pemilihan jenis tanaman yang paling sesuai. Apalagi lahan yang akan dibangun demplot agroforestry di dua desa ini merupakan lahan gambut, yang notabenenya cukup tinggi zat asam yang dapat membahayakan bagi tanaman. Namun, setelah melakukan diskusi dengan masyarakat tempatan, diketahui jika ada beberapa tanaman yang ternyata sangat cocok untuk ditanam dilahan gambut.

Untuk desa Kayu Ara Permai, jenis tanaman yang ditanam pada demplot agroforestry yaitu nanas. Jumlah bibit yang ditanam berjumlah 6000 bibit, Untuk pengerjaannya sendiri dilakukan oleh kelompok tani wanita, dengan jumlah anggota 16 orang, yang diketuai oleh Ibu Rahmawati. Bibit nanas sendiri didapatkan dari warga sekitar area demplot, yang juga melakukan penanaman kebun nenas.

Sedangkan untuk desa Bunsur, lahan agroforestry masih dalam taham pembangunan gundukan tanah. Nantinya dilokasi ini akan dilakukan penanaman cabai hijau, pinang bitara dan juga kopi liberika. Untuk jumlahnya, bibit cabai yanga akan ditanam berjumlah kurang lebih 1.500 bibit, 125 batang pinang bitara, dan 250 batang kopi liberika.

Perjanjian Kerjasama dengan Kelompok Pelaksana

Selanjutnya adalah mengadakan perjanjian kerjasama pembangunan demplot agroforestry dan pemeliharaannya dengan kelompok masyarakat stempat. Di dalam perjanjian kerjasama tersebut dijelaskan secara rinci tugas dan tanggung jawab, kewajiban dan hak, ruang lingkup kegiatan, tata waktu (time schedule), sumber pembiayaan, langkah-langkah penyelesaian perselisihan, sesuai dengan kesepakatan antara kelompok masyarakat dengan pemberi kegiatan. Hal-hal mengenai desain dan spesifrkasi teknis, jumlah kebutuhan tenaga kerja, material, prosedur dan metode pelaksanaan pekerjaan, keselamatan dan kesehatan kerja, pemeliharaan pasca konstruksi, dan lain-lain dituangkan dalam Kerangka Acuan Kerja yang merupakan satu kesatuan dengan Perjanjian Kerjasama.

 

Pengerjaan Pembangunan Demplot Agroforestry

Untuk desa Kayu Ara Permai, kecamatan Sungai Apit telah terbangun sebuah demplot nenas, yang ditargetkan akan ditanami 1000 bibit nenas. Saat ini bibit yang telah ditanam sebanyak 6000 bibit. Sebagai pelaksana kegiatanya, konsorsium Elang menunjuk Kelompok Tani Wanita (KWT) Kayu Ara Permai. Kegiatan dimulai pada 9 Oktober 2018 dengan diawali pengupahan pembersihan lahan, kemudian dilanjutkan dengan penyediaan bibit nenas. 

Kemudian ibu-ibu Kwt ini melakukan penanaman bibit nenas dengan didampingi oleh tenaga ahli perkebunan nenas. Adapun saat ini, Kwt Kayu Ara Permai telah memiliki sekitar 10 orang anggota aktif, dan juga tengah melakukan penanaman beberapa jenis sayuran. Untuk diketahui, nenas membutuhkan waktu sekitar 11-12 bulan hingga masa panen. Dalam setiap tiga bulannya akan dilakukan pemupukan secara rutin, dengan menggunakan pupuk MPK. Nantinya, setiap bulan kelompok ibu-ibu kwt juga harus melakukan pembersihan terhadap rumput yang berada disekitar batang nenas yang ditanam tersebut. Lokasi pembangunan demplot nenas sendiri terletak di koordinat: N: 1˚9’52” dan E: 102˚11’35”

Sedangkan untuk desa lainnya, yaitu desa Bunsur, kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, demplot yang dibangun adalah cabai dengan tanaman dampingannya berupa tanaman kopi liberika dan pinang hibrida. Demplot yang dibangun terletak di koordinat : N: 1˚1’37 dan E: 102˚12’28”, yang juga merupakan lahan milik sekolah. Adapun yang menjadi pelaksana adalah anggota MPA, bekerja sama dengan pihak sekolah dan juga masyarakat petani. Kegiatan pembangunan demplot dimulai pada tanggal 19 Oktober 2018 dengan melakukan pembuatan gundukan tanah dan pencampuran pupuk kandang untuk menanam cabai, dan membuat lobang untuk penanaman pinang dan juga kopi. Saat ini tanaman yang telah ditanam adalah 125 batang pinang bitara dan 250 batang kopi liberika. Sedangkan untuk cabai, sedang dalam proses penyemaian.

Kesepakatan akan keluaran kegiatan adalah sebagai berikut : .

1.      Kesedian MPA dan kelompok tani untuk melakukan pemeliharaan terhadap pembangunan demplot agroforestry yang telah dibangun diwilayahnya..

Rencana Tindak Lanjut dan Kesepakatan Bersama :

1.      Pendampingan kelompok MPA dan kelompok tani dalam Pelaksanaan Program di tingkat desa

2.      Diskusi reguler dalam peningkatan kapasitas kelompok MPA dan kelompok tani, untuk kegiatan mitigasi yang dilakukan selama 9 bulan.

Lampiran Foto Kegiatan Pembuatan Demplot Agroforestry




Ket Foto: Anggota KWT Kayu Ara Permai sedang melakukan penanaman bibit nenas di demplot pertanian yang dibangun

Ket Foto: Anggota MPA bekerja sama dengan masyarakat petani sedang membuat gundukan tanah untuk penanaman cabai, di demplot pertanian yang dibangun.






Ket Foto: Proses penaburan pupuk di gundukan tanah yang akan ditanami cabai,

Ket Foto: Demplot nenas di desa Kayu Ara Permai setelah ditanam kurang lebih satu bulan

 

CONTOH LAPORAN PEMBUATAN SEKAT KANAL

 

Term of Reference

Pembangunan Sekat Kanal Berbasis Masyarakat untuk Pencegahan Kebakaran Lahan Dan Hutan di Desa Kayu Ara Permai dan Bunsur, Kecamatan Sei Apit, Kabupaten Siak 


Latar Belakang :

Desa Bunsur dan Kayu Ara Permai merupakan dua desa yang terletak di kecamatan Sei Apit, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Sebagai desa yang terletak diwilayah berkontur tanah gambut, terhitung sejak tahun 2006 lalu, kedua desa ini sering kali mengalami kebakaran lahan. Selain masih minimnya pengetahuan masyarakat dan melakukan pembakaran pada saat pembukaan lahan, hal ini juga dipengaruhi dengan semakin minimnya hutan alam, yang kini telah berganti dengan perkebunan baik itu kebun nenas, maupun kebun kelapa sawit milik masyarakat tempatan.

 

Menurut informasi dari masyarakat sekitar, kedua desa yang kini menjadi wilayah dampingan konsorsium Elang ini awalnya merupakan kawasan lahan gambut yang basah dan tergenang air. Namun sekarang ini daerah sekitarnya sudah menjadi kering, terutama pada musim kemarau dan sering kali mengalami kebakaran pada bulan-bulan yang sedikit intensitas hujannya.

 

Masyarakat Desa Bunsur sebelumnya pernah melakukan pembangunan Sekat Kanal sederhana secara swadaya. Sekat dibangun dengan bahan kayu dan konstruksi alakadarnya karena keterbatasan sumberdaya yang ada. Berdasarkan pengalaman masyarakat, ternyata pembangunan sekat kanal tersebut memberikan bermanfaat dalam mengatasi kebakaran lahan. Kanal yang yang telah disekat mampu mempertahankan debit air. Sekat kanal yang dibangun tersebut juga sempat digunakan untuk penyediaan sumber air saat terjadi kasus kebakaran pada tahun 2016 lalu. Namun dikarekan kontruksinya yang alakadar, kini sekat yang dibangun tersebut sudah dalam keadaan rusak.

 

Konsorsium Elang yang bekerja sama dengan ICCTF memiliki salah satu program kerja, membangun 12 unit sekat kanal diwilayah intervensi kerjanya. Oleh karena itu, kedua desa yang termasuk dalam wilayah kerja ini turut mendapatkan bantuan pembangunan sekat kanal. Untuk desa Kayu Ara Permai dibangun 1 unit sekat kanal, sedangkan untuk desa Bunsur dibangun enam unit sekat kanal dengan menggunakan rancangan bangunan sebagaimana dilakukan oleh Badan Restorasi Gambut (BRG).

 

Tujuan :

-       Pembasahan lahan gambut yang berada disepanjang kanal yang dilakukan penyekatan.

-       Pelibatan masyarakat dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan

-       Meminimalisir terjadinya kasus kebakaran di lahan gambut yang kini mulai beralih fungsi menjadi lahan perkebunan.

 

Keluaran

-       Terciptanya pembangunan 6 unit sekat kanal di desa Bunsur, dan 1 unit sekat kanal di desa Kayu Ara Permai

-       Bertambahnya pengetahuan MPA terkait prosedur pembuatan sekat kanal.

 

Waktu dan Tempat :

Kegiatan ini akan di laksanakan pada pertengahan Oktober 2018 di desa Kayu Ara Permai, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Provinsi Riau

 

Pelaksana

Kegiatan pembuatan sekat kanal di desa Kayu Ara Permai dan desa Bunsur ini melibatkan anggota MPA dari masing-masing desa.

 

Pendahuluan

Pembangunan Sekat Kanal di Desa Kayu Ara Permai dan Bunsur

Pengerjaan pembangunan 7 unit sekat kanal di dua desa ( 1 unit di Kayu Ara Permai, dan 6 unit di desa Bunsur) oleh konsorsium Elang telah dilaksanakan sejak 19 Oktober 2018 sampai dengan pertengahan November 2018. Untuk pengerjaanya sendiri langsung dilakukan oleh MPA masing-masing desa. Pembangunan satu unit sekat kanal rata-rata menhabiskan 7 hari kerja. Hal ini mulai dari mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk membuat sekat, hingga proses pengerjaanya.

Dalam pelaksanaanya, seluruh anggota MPA, yang berjumlah 5 orang di masing-masing desa ikut serta dalam setiap pembangunan. Untuk pemilihan lokasi pembangunan, pertimbangan yang diambil adalah lokasi yang berada didaerah rawan terbakar, dan sering terjadi kekeringan pada kanal saat musim kemarau. Selain itu, untuk desa Bunsur, dua sekat kanal berukuran kecil dibangun di sekitar sekolah dasar (SD) yang juga telah dibangun demplot agroforestry. Sekat kanal yang dibangun ditempat ini dimaksudkan untuk membasahi lahan agroforestry, dan juga akan memudahkan penyiraman tanaman nantinya. Mengenai material yang digunakan untuk membangun sekat kanal diantaranya kayu cerocok, papan, kayu balok, pasir, kerikil, semen, paku, karung goni, dan baut.

1. Pembuatan Sekat Kanal

 

Sekat kanal berfungsi mengurangi keluaran air tanah dari lahan gambut sehingga penurunan muka air tanah gambut dapat dikurangi, terutama di musim kemarau. Rancangan sekat kanal bermacam- macam, sesuai dengan panduan BRG (2018). Dalam SOP ini akan diberikan panduan untuk pemasangan sekat kanal yang direkomendasikan untuk area dengan fungsi budidaya, yaitu sekat berpelimpah. Dua bagian utama dalam panduan ini mencakup SOP untuk pembuatan sekat kanal  dan SOP untuk pengukuran tinggi pelimpah sekat.

Bahan/materi utama yang diperlukan untuk pembangunan sekat kanal adalah kayu. Jenis kayu yang digunakan harus lah dari jenis kayu kuat dan tahan air, dari hasil survey lapangan, kayu-kayu yang yang dibutuhkan dapat diperoleh disekitar kawasan lokasi pembangunan sekat kanal. Dalam memperoleh bahan baku kayu yang dibutuhkan, dapat bekerjasama dengan masyarakat setempat.

Kebutuhan Alat dan Bahan:

·      Kayu cerocok atau balok (Kayu Setempat Kelas I atau II) diameter 7 - 10 cm, panjang ± 4 - 8m

·      Karung Plastik

·      Peralatan Pertukangan (meteran, kunci 14, mata bor panjang, gergaji tangan, parang, kampak, selang untuk water pass, palu, benang)

·      Terpal No 15

·      Paku

·      Cangkul;

·      Sekop;

·      Semen

·      Pasir Cor

·      Tali tambang;

·      Tenaga kerja ±5 orang termasuk mandor dan kepala tukang

·      Waktu pelaksanaan ± 7 hari untuk 1 unit sekat kanal

 

Kelompok yang Melaksanakan Pekerjaan

Kegiatan pembangunan sekat kanal dilaksanakan oleh masyarakat peduli api (MPA). Mereka ini ditunjuk dan bertanggung jawab untuk mengorganisasi dan mengimplementasikan kegiatan konstruksi sekat kanal maupun pada saat pemeliharaan.

MPA yang melaksanakan pekerjaan pembangunan sekat kanal untuk program ini adalah MPA Kayu Ara Permai dan MPA desa Bunsur.

 

Perjanjian Kerjasama dengan Kelompok Pelaksana

Selanjutnya adalah mengadakan perjanjian kerjasama pembangunan bangunan sekat kanal dan pemeliharaannya dengan kelompok masyarakat stempat. Di dalam perjanjian kerjasama tersebut dijelaskan secara rinci tugas dan tanggung jawab, kewajiban dan hak, ruang lingkup kegiatan, tata waktu (time schedule), sumber pembiayaan, langkah-langkah penyelesaian perselisihan, keadaan memaksa/kahar dan lain-lain sesuai dengan kesepakatan antara kelompok masyarakat dengan pemberi kegiatan. Hal-hal mengenai desain dan spesifrkasi teknis, jumlah kebutuhan tenaga kerja, material, prosedur dan metode pelaksanaan pekerjaan, keselamatan dan kesehatan kerja, pemeliharaan pasca konstruksi, dan lain-lain dituangkan dalam Kerangka Acuan Kerja yang merupakan satu kesatuan dengan Perjanjian Kerjasama.

 

Penetapan waktu penyekatan kanal dan waktu mobilisasi bahan

Penetapan waktu kegiatan penyekatan parit/kanal bersama MPA dilaksanakan setelah selesai kegiatan pelatihan. Hal ini dimaksdukan agar materi yang disampaikan saat pelatihan masih terserap, sehingga dapat langsung diaplikasikan dalam pembangunan di desa masing-masing. Adapun pembangunannya dimulai pada 19  Oktober 2018.

Mobiliasasi bahan juga cukup penting untuk diperhatikan saat pelaksanaan kegiatan pembangunan sekat kanal. Namun untuk kedua desa, yaitu Kayu Ara Permai dan Bunsur, akses menuju lokasi pembangunan dapat ditempuh saat cuaca tidak hujan. Dengan begitu pembangunan juga dapat dilakukan sesuai dengan perkiraan waktu yang telah disusun.

Pengerjaan Pembangunan Sekat Kanal

Pekerjaan pembangunan bagian struktur/kerangka sekat dibagi menjadi tiga segmen yaitu bagian badan utama (main frame), peluap (spillway) dan bagian sayap (wings). Kegiatan utama yang dilakukan pada pembangunan struktur badan utama dan peluap sekat adalah sebagai berikut:

a.         Membangun bendung penghalang aliran di kanal/parit/saluran atau membangun saluran pengalih aliran air di samping parit/saluran (side channel) untuk menjaga agar titik lokasi pembuatan sekat kanal tetap kering

b.        Pembersihan lokasi penyekatan parit/kanal

c.         Peruncingan tiang kayu (cerucuk) bulat (pancang, pengaku, barisan kayu bulat)

d.        Pemancangan tiang pancang utama dan barisan/jajaran kayu bulat vertikal (dinding sekat) pada bagian peluap (landai dan bidang miring) dan sayap sekat. Perlu dicatat dan diingat bahwa pemasangan tiang pancang utama maupun barisan/jajaran kayu bulat vertikal dinding sekat harus sampai ke dalam lapisan tanah di bawah lapisan tanah gambut (mineral/alluvial subsoil). Begitu juga struktur kayu bagian sayap harus dibangun beberapa meter (tergantung lebar kanal) menjauh dari pinggir kanal (berm)

e.         Kemudian dilanjutkan dengan pemasangan tiang-tiang pancang kayu bulat sebagai pengikat/pengaku sekat baik pada bagian hulu (upstream) maupun bagian hilir (downstream); dan

f.         Pekerjaan terakhir adalah pemotongan dan merapikan struktur kayu sekat. Tinggi elevasi sekat (dam crest) tidak boleh lebih tinggi dari permukaan gambut (atau tanggul). Disarankan agar tinggi sekat sejajar dengan tinggi permukaan tanah gambut atau beberapa centimeter dibawah permukaan gambut.

 

 

 

Pemasangan Pelapis Terpal

Setelah struktur utama kayu sekat sudah siap, kegiatan berikutnya adalah pemasangan pelapis kedap air (terpal atau geotextile) pada bagian hulu dinding struktur sekat. Maksud dan tujuan pemasangan pelapis kedap air ini adalah untuk mengurangi laju aliran air melalui celah struktur kayu sekat sehingga memudahkan pengisian tanah pada rongga-rongga sekat yang diperuntukkan untuk pengisian tanah atau karung tanah.

Tidak dianjurkan untuk memasang pelapis terpal/geotextile pada bagian dasar dan sisi sekat pada dinding kanal karena akan berpotensial untuk terjadinya rembesan dan penggerusan bagian bawah sekat (underneath seepage) maupun rembsesan dan penggerusan pada bagian samping kiri dan kanan sekat (berm seepage).

Penimbunan dan Finishing Sekat Kanal

Tahapan berikutnya adalah pengisian dan penimbunan bahan pengisi rongga-rongga pada struktur utama kayu sekat yang disediakan dan diperuntukan bagi pengisian bahan pemadat sekat (tanah). Dalam hal ini bahan yang digunakan adalah campuran antara semen dengan pasir cor. Pemilihan bahan sendiri dimaksudkan untuk menjaga ketahanan material, sehingga tidak mudah hancur saat arus sedang kencang. Yang mana kedua bahan ini dimasukkan kedalam karung, kemudian diletakkan pada bagian sisi kedua sayap sekat dan juga pada bagian tengah sekat.

Setelah proses pengisian tanah selesai langkah berikutnya dilakukan pemasangan bagian penutup peluap dengan papan atau bahan lain yang sesuai agar proses pengaliran kelebihan air dari bagian hulu ke bagian hilir dapat berjalan lancar dan penggerusan bahan pengisi sekat dapat diminimalisir.

Hasil pembuatan sekat kanal adalah sebagai berikut

Kesepakatan akan keluaran kegiatan adalah sebagai berikut : .

1.      Kesedian MPA untuk melakukan pemeliharaan terhadap pembangunan sekat kanal yang telah dibangun diwilayahnya..

Rencana Tindak Lanjut dan Kesepakatan Bersama :

1.      Pendampingan kelompok MPA dalam Pelaksanaan Program di tingkat desa

2.      Diskusi reguler dalam peningkatan kapasitas kelompok MPA, untuk kegiatan mitigasi yang dilakukan selama 9 bulan.

Lampiran Foto Kegiatan Pembuatan Sekat Kanal

 

 


Ket Foto: Anggota MPA Bunsur sedang melakukan pembersihan area kanal yang akan dilakukan penyekatan.

Ket Foto: Proses pemancangan kayo crocok untuk pembuatan sayap sekat kanal.



Ket Foto: Proses pengerjaan kerangka sekat kanal di dua desa, yaitu desa Kayu Ara Permai (kiri), dan desa Bunsur (Kanan).




Ket Foto: Proses pengisian karung menggunakan campuran semen, kerikil dan pasir, yang digunakan untuk penimpunan sekat kanal

Ket Foto: Salah satu bangunan sekat kanal yang telah selesai dibangun, dan telah menahan debit air yang mengalir.

 

CONTOH LAPORAN PEMBANGUNAN DEMPLOT AGROFORESTRY

                                                                                                                                            ...